Sabtu, 18 Februari 2012

Cerita Pendek (Cerpen)




Tentu anda sering mendengar tentang apa itu cerpen. Cerpen itu adalah cerita pendek.Cerpen merupakan karangan seseorang seperti novel tetapi lebih pendek dan jelas alur ceritanya. Berikut akan saya beri contoh cerpen karangan saya ;

" Sebuah Persahabatan "

Disebuah dusun/desa di Tasikmalaya yang bernama Desa Bojong mempunyai masyarakatnya yang sangat ramah tamah dan baik hati. Didesa tersebut kehidupan masyarakatnyapun masih terbilang tradisional, karena masih menganut sistem interaksi yang kuat tetapi masih dihubungkan oleh nenek moyang.

Pada suatu hari segerombolan anak-anak muda di bojong sedang bermain bersama-sama di lapangan. Ada yang sedang bermain bola, ada yang sedang bermain layangan, dan ada pula yang hanya berdiam di pinggir lapangan. Mereka itu adalah sekumpulan anak-anak bojong yang rutin setiap hari selalu berkumpul bersama untuk bermain atau melakukan kegiatan.

Suatu hari ada seorang perempuan baik dan cantik sekali, datang dari Jakarta untuk berlibur ke tempat itu. Perempuan itu bernama Okta, dia adalah perempuan yang baik dan cantik tetapi dia selalu tidak PD dengan dirinya sendiri, dia selalu merasa kalau dia tidak cantik.

Suatu ketika, saat Okta sedang berjalan-jalan bersama saudara-saudaranya, dia menjadi pusat perhatian disana. Ketika gerombolan anak-anak bojong sedang asik nongkrong dan ngobrol di sebuah tempat, Okta dan saudaranya pun lewat, dengan pandangan yang "waw" gerombolan itu pun langsung menggoda Okta, dan Okta pun langsung menjadi salting sendiri, lalu Okta berjalan dengan terburu-buru. Kemudian salah satu anak ada yang menggoda "neng kok jalannya cepet-cepet gitu?", lalu Okta pun langsung menengok kearah belakang dan tersenyum.  Setelah jauh dari gerombolan anak-anak bojong Okta pun langsung bertanya "itu tadi siapa sih? kok godain gitu?", lalu salah satu saudaranya pun menjawab "itu tadi gerombolan anak bojong, ya biasalah mereka ma rada-rada", "rada-rada apa?" tanya Okta, saudaranya yang lain pun menjawab "rada-rada gila" sambil tertawa, Okta dan saudara yang lain pun ikut tertawa sambil melanjutkan jalan.

Saat sudah capek, kemudian mereka berjalan pulang, di jalan Okta bertemu seorang cowok yang manis, cakep, putih, sipit, dan Okta pun naksir kepadanya. Kemudian  Okta pun tersenyum kearah laki-laki itu, dan ternyata di senyumin balik. Sepanjang jalan pulang Okta senyum-senyum sendirian, lalu di tanya saudaranya "teh kenapa senyam senyum aja dari tadi?", Okta pun hanya menjawab singkat "gak apa-apa", lalu saudara yang lain menjadi heran. Sesampainya dirumah Okta bertanya kepada saudaranya "tadi siapa yang dijalan itu yang cakep itu?", lalu saudaranya pun menjawab "Oh itu namanya Sam, kenapa teteh suka ya sama dia? cie cie", sambil tersenyum Oktapun menjawab dengan malu-malu "Iya aku naksir dia"

Keesokan harinya Okta kembali berjalan-jalan, kali ini hanya ditemani 1 orang saudaranya yang bernama Sari. dan mereka berdua bertemu kembali dengan gerombolan anak bojong. Kali ini gerombolan anak bojong itu tidak menggoda tapi langsung menghampiri Okta dan langsung mengajaknya kenalan, saat itu Okta dan anak bojong pun menjadi akrab.


Suatu ketika ada 4 orang anak bojong yang sedang bermain di SD. 4 orang itu bernama Tama, Yoga, Denis, dan Sam. Saat itu juga Okta dan Sari bermain di SD. Lalu saat Sari sedang asik bermain hp, Okta pun berjalan mengelilingi SD. Lalu 4 orang itu menghampiri Okta yang sedang berjalan di lorong SD. "Hey" sapa Tama dan Yoga. Okta pun terkejut dan melihat kearah mereka lalu membalas sapaannya. Mereka pun berkenalan dan ngobrol bareng, serta bermain bareng.

Sudah beberapa hari mereka bermain bersama akhirnya mereka menamai group mereka. Sejak dibuatnya group ini anak-anak bojong menjadi jarang main bareng lagi. Lalu tiba-tiba anak bojong membuat group juga. Dengan seperti ini Okta menjadi tidak enak sekali karena yang tadinya anak bojong satu kesatuan , suka bermain bersama, karena ulahnya dia membuat group jadi mereka semua berpisah.

Akhirnya Okta membubarkan groupnya, lalu Denis bergabung ke group yang lain. Tapi Okta pun bilang ke anak-anak bojong semuanya kalau kita anak bojong jangan lah main group, mending kita bermain bersama aja bebas dengan siapa jangan terikat group. Lalu akhirnya mereka pun sadar dan mereka tidak buat group lagi, mereka bermain seperti dulu bersama sama, kali ini Okta ikutan bermain dan diajarkan banyak hal.

Sudah 2 minggu berlalu, Okta ternyata harus kembali ke Jakarta. Lalu Okta pun berpamitan kepada anak-anak bojong, "hey sahabatku, makasih udah nemenin aku bermain dan mengajarkan banyak hal, kalian itu sahabat yang terbaik yang pernah aku milikin. Tetap bersama ya teman, jangan bertengkar. Walau aku sudah di Jakarta aku tidak akan melupakan kalian, aku janji akan datang lagi kesini demi sebuah persahabatan yang kita buat." dengan perasaan sangat berat Okta pun meninggalkan bojong dan kembali ke Jakarta. 
- - - T A M A T - - - 

0 komentar: